Thursday, April 26, 2012

hujan dan hidayah

Bismillahirrahmanirrahim.




Baru saja nak update entry pasal hujan, tetiba hujan pun turun. Kembali basah bumi Shah Alam. Alhamdulillah. Tau2 je hujan ni.

Hujan yang turun menyejukkan udara yang panas. Lalu wujudlah dua golongan. satu golongan, asal hujan saja, Yeah! masa untuk tidur. Satu golongan lagi, tawaduk. baca doa turun hujan. Anda dan saya di golongan yang mana?

Hujan, salah satu daripada ciptaan terindah Allah S.W.T. Mendengar bunyi hujan seolah-olah satu terapi. ketenangan menerpa. Tak perlu cari aroma terapi untuk dihidu. Dengar bunyi hujan pun dah cukup. 

Okeh, bukan itu sebenarnya yang saya nak cakap, tapi saya sedang cuba nak kaitkan hujan dengan hidayah. Kenapa? pelik? tak pernah ye hidayah dikaitkan dengan hujan.

"Dari Abu Musa ra, dia berkata : “Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya perumpamaan ilmu dan hidayah yang aku bawa seperti air hujan yang menimpa bumi. Di antara bumi ini ada yang kelompok yang baik, dia menerima air lalu menumbuhkan rumput yang banyak, di antaranya juga ada yang gersang (cadas), dia bisa menahan (menadah) air, sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia, manusia bisa minum, mengairi (tanaman) dan bisa menggembala. Dan air hujan itu juga mengenai bagian bumi yang lain yaitu lembah yang tidak bisa menahan air dan tidak bisa menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang paham tentang agama Allah (Islam), dia mendapatkan manfaat dari apa yang aku bawa, dia tahu lalu mengajarkannya. Dan perumpamaan orang yang tidak memperdulikannya sama sekali dan tidak menerima hidayah dari Allah yang aku bawa."
(HR. Bukhari- Muslim)

nampak tak kaitan antara hujan dan hidayah? Rasulullah yang kata..bukan saya.

Hadis ini menceritakan perihal 3 jenis manusia;

  • Manusia yang pertama diumpamakan seperti tanah yang subur. Menumbuhkan rumput yang banyak apabila menerima hujan. Inilah manusia yang selepas mendapat ilmu dan hidayah, lalu   dimanfaatkannya. Bukan dia sahaja mendapat manfaat daripada ilmu dan hidayah (air hujan) itu, tapi orang disekitarnya pun turut merasa. 

  • Manusia yang kedua diumpakan seperti tanah gersang tapi masih boleh menadah air. Anda pernah lihat oasis? bukan astro oasis.


 
oasis

Inilah Oasis. Cantik kan? Siapa yang cipta? Sudah tentu lah Allah S.W.T
Manusia yang ibarat tanah gersang ini tidak mampu menumbuhkan sebarang tumbuhan, tapi masih mampu beri manfaat kepada orang lain dengan ilmu dan hidayah yang diterimanya daripada Allah Azza wa Jalla. Ini juga golongan yang baik, kerana dengan menyampaikan ilmu, dia ada saham di akhirat.

  • Golongan ketiga adalah golongan yang wajib kita elakkan. Disebabkan ia tak mampu nak menakung air, tak mampu nak tumbuhkan sebarang tumbuhan kesudahannya golongan ini tak mampu beri manfaat pada orang lain. Inilah golongan yang ,menolak ilmu dan hidayah yang diberikan Allah padanya lalu tidak pula ada manfaatnya pada orang lain.



Anda dan saya termasuk dalam golongan yang mana? Ingatlah.. sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada orang sekitarnya. Sekurang-kurangnya, dengan menjadikan diri kita bermanfaat kepada orang lain, ada saham untuk kita di akhirat kelak. Wallahualam...



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...